Suasana semakin lama semakin tegang. Devano berharap dengan shuriken berada di tangannya, ia tak lagi bingung menghadapi pria di dekatnya. Akan tetapi, bukan kebingungan yang tampak dari raut wajah pria yang berdiri di depan Devano.
Pria itu tetap bersikap tenang. Tidak menunjukkan tanda-tanda kecemasan atau hal lainnya. Dia begitu serius. Setelah beberapa detik mereka bertatapan, pria yang memiliki shuriken membuka sebuah kantung yang diikatkan pada celananya bagian bawah.
Dia mengambil dua shuriken. Dia berkeinginan menggunakan dua shuriken secara bersamaan dalam menghadapi Devano. Mungkinkah Devano berhasil memenangkannya? Mereka tak mau saling berhenti.
"Apa dia sengaja menggunakan dua shuriken untuk memblokir gerakanku agar aku bingung ke arah mana aku menghindar?" batin Devano dengan mengernyitkan dahi.