Kegelapan menyelimuti langit, tetapi tak terlalu terlihat gelap dikarenakan adanya bintang-bintang bercahaya. Walaupun begitu, bintang-bintang itu masih belum bisa menerangi hal-hal yang berada di bawahnya.
Berada di dalam sebuah rumah yang diterangi oleh lampu, membuat Xyever merasa lebih nyaman. Namun, bukan itu yang ia pikirkan saat ini. Xyever masih senantiasa menunggu panggilan teleponnya yang sampai saat ini belum diangkat oleh pihak yang bersangkutan.
Dengan sabar ia menunggu telepon tersebut, meskipun sudah sepuluh kali panggilan, tetapi masih saja belum terjawab. Siapa yang dia telepon kali ini? Ekspresi wajahnya tak menunjukkan tanda-tanda perubahan.
Dia tetap seperti biasanya, begitu misterius. Hanya seulas senyuman yang tak kentara berada di bibirnya. Saat ini, dia sedang menelepon Devano. Namun, kesabarannya tengah diuji.