Cavero mencerna apa yang dikatakan oleh Xyever. Pria itu tak mengerti, kenapa Xyever mengatakan kalau dia melakukan itu demi dirinya. Cavero beranggapan bahwa Xyever mengada-ada hanya karena ingin menyenangkan hatinya.
"Cav, kamu sungguh tidak mengerti apa yang aku maksud?" Xyever tak mengira Cavero enggak begitu pintar.
"Sama sekali tidak. Aku malah berpikir kamu ingin berlagak menjadi pahlawan atau ingin menyenangkan hati papaku dengan memamerkan pesonamu," ujar Cavero yang terdengar masuk akal.
"Kenapa aku harus melakukan itu? Aku tidak tertarik menjadi pahlawan. Tidak ada yang memviralkan aku. Mengapa aku mesti menjadi sok hebat di depan orang lain?" Xyever memang sangat pandai mencari-cari alasan.
Jika dibandingkan dengan Cavero, Xyever lebih hebat dan setiap alasannya terdengar masuk akal dan murni. Dia tidak berbelit-belit. Tidak seperti Cavero yang masih banyak celah dan terkadang tidak masuk akal.