Xyever memperbaiki posisi berdirinya. Dia menggerakkan kedua kakinya ke depan sebanyak dua langkah. Jarak keduanya agak berdekatan. Mungkin agar memudahkan Xyever berbicara bila dalam jarak yang lebih dekat.
"Benar, Paman. Seperti yang diketahui tadi, Viena mengalami pendarahan dan semua orang berfokus pada perkataan Cavero dan penyebab Viena pendarahan. Namun, bagaimana dengan psikis Viena yang mengetahui ada bayi di dalam perutnya? Viena pasti akan mengalami shock dan tidak mau berbicara pada siapapun."
Xyever hanya mengutarakan itu berdasarkan argumennya sendiri. Walaupun begitu, kata-katanya tidak salah. Apa tujuan Xyever sebenarnya?
Apakah dia ingin mengambil kesempatan yang sekecil itu demi menjunjung tinggi namanya? Dia memang selalu seperti itu, suka menjadi pahlawan.
"Jadi, maksud kamu tidak ada gunanya memikirkan masalah ini?" kata Edward yang mengambil kesimpulan.