Regina membisu, walaupun David telah pergi. Di dalam ruangan itu hanya ada dua orang, Regina dan Keenan saja. Banyak hal yang Regina pikirkan.
Dia tidak memedulikan keberadaan Keenan yang masih menunggunya. Karena Regina terlalu lama mendiamkan Keenan, tak menganggap pria itu ada, ia pun keluar dari ruangan tersebut.
Keenan berjalan dengan kedua tangan berada di punggungnya. Dia menatap sekitarnya. Entah kenapa semua itu terasa kosong dan hambar. Dia tidak mengerti.
Sedangkan Regina yang masih sendirian di sana, ia tiba-tiba terduduk lemas. Tatapan matanya kosong, tetapi pikirannya sibuk. Dia hanya ingin sendirian, tidak mau ditemani yang lain.
Bukankah seharusnya Keenan sedikit menunjukkan keterpeduliannya terhadap Regina? Keenan memang tidak bisa menjadi seperti David, yang masih memiliki pemikiran terbuka.