Perkataan Regina mengejutkan Keenan seketika. Pasalnya, pria itu sama sekali tidak berpikir ke arah sana. Dia telah salah paham. Bagaimana bisa Keenan tega berkata-kata yang menyakiti hati Regina dalam sekejap?
Sekali sakit hati, cukup susah disembuhkan. Regina memilih kembali ke ranjangnya dan memejamkan mata. Dia tidak peduli dengan Keenan lagi. Meskipun cukup sulit baginya tidur kalau ia masih belum mengetahuinya jelas soal status pekerjaannya.
Keenan terdiam sejenak, membiarkan Regina berbuat sesukanya. Setelah beberapa detik kemudian, Keenan mendekat. Dia semakin bersalah. Wajahnya tampak sedih. "Regina, maaf," lirih Keenan dengan kepala yang menunduk.
Regina mendengarnya, tetapi ia enggan berbicara pada Keenan. Dia semakin memiringkan posisinya membuatnya berada lebih jauh lagi dari Keenan.
Keenan tahu kalau perkataannya menyinggung hati Regina. Dia cukup lama terdiam. Bingung ingin mengatakan apa. Regina menunggu Keenan mengatakan sesuatu, walaupun ia masih kesal.