Keenan cepat-cepat menarik tangan Regina agar wanita itu tidak terjatuh ke lantai. Regina cengengesan dengan wajah tanpa dosa. Kening Keenan berkerut, menandakan bahwa dirinya cukup kesal terhadap Regina.
"Tu-tuan muda!" sapa Regina yang masih menunjukkan wajah tanpa dosanya.
"Kamu ini… tidak bisakah kamu tidur atau duduk dengan tenang tanpa membuatku kesal?" pekik Keenan.
Untung saja suara lantangnya tak membangunkan David dan Thea. Mereka sudah mencapai alam tidur yang tidak dapat diganggu. Regina menggaruk kepalanya, menampakkan sikap bodohnya.
"Kamu ini mau apa? Cepat sana kembali ke ranjangmu!" seru Keenan yang tak mau melihat Regina berlama-lama di rumah sakit gara-gara ulahnya sendiri.
"Mana bisa aku tidur? Ranjang itu malah membuatku sakit semua," adu Regina sambil memanyunkan bibirnya.