Ray menceritakan segalanya tanpa ia tutup-tutupi termasuk perempuan yang ia temui waktu itu. Ray merasa Wadrey akan memarahinya perihal perempuan tersebut. "Maaf, Tuan. Saya ceroboh," sesal Ray tanpa kehilangan fokus menyetirnya.
"Selain dia seenaknya sendiri, dia selalu saja mengendalikan hidupmu sesuka hatinya," kata Wadrey yang semakin tak menyukai pembunuh berdarah dingin tersebut.
"Apa tuan memiliki perintah? Saya bisa melakukan apa pun untuk membunuhnya." Ray sudah menemukan metode yang cocok untuk membunuh gadis itu. Dia hanya muak dengannya.
"Tidak perlu. Kalau kamu membunuhnya, polisi akan segera mencurigai kita berdua. Kita tidak bisa ceroboh. Untuk sementara ini, biarkan saja dia berbuat sesuka hatinya, walaupun dia telah membunuh banyak orang." Wadrey hanya tak mau masalah ke depannya lebih besar dan sulit ia kendalikan.
"Baik, Tuan, tetapi…" Tampaknya, Ray sedang berpikir sesuatu.
