Setelah kepergian Wadrey dari rumah sakit, tak disangka sebuah mobil menuju ke arahnya. Mobil itu sengaja diberhentikan dalam sekejap. Wadrey tersenyum lebar seakan-akan tahu siapa yang membawa mobil itu.
Ray dan seorang perempuan cantik turun dari mobil. Keduanya menyambut Wadrey dengan antusias. "Selamat datang, Tuan besar," ujar Ray dengan sikap hormatnya. Perempuan yang bersamanya tidak mau ketinggalan. Dia berdiri di sebelahnya.
"Selamat datang, Wadrey!" seru perempuan yang bersama Ray. Namun, sikapnya berbeda dengan Ray.
Perempuan itu tidak menundukkan kepala atau membungkukkan badannya. Dia malah berjalan ke arah Wadrey. Ray tak berani protes karena Ray tidak berasal dari latar belakang yang sama dengan perempuan tersebut.
"Aksimu selama di gudang itu benar-benar memukau," puji Wadrey sembari memandang perempuan di hadapannya.
Perempuan itu sengaja tidak memakai topeng. Dia memperlihatkan pesonanya sendiri. Senyumannya mendarat dengan salah satu sudut bibirnya yang naik.