Segala kebimbangan muncul di dalam benak Keenan. Dia menyadari dirinya begitu egois, tetapi ia juga tak mau membawa Regina terlalu dalam dan merusak rencananya. Saking bimbangnya Keenan, Thea yang memanggilnya pun tidak dihiraukan.
Thea berhenti tak memanggil Keenan lagi. Dia memberinya jeda sesaat, membiarkan pria itu sibuk dalam pemikirannya. Tak begitu lama, Keenan tersadar dari lamunannya.
Dia melihat David yang tengah menatapnya. Selain David, Regina dan Thea juga memperhatikannya. "Tuan muda baik-baik saja?" tanya David tanpa menghilangkan kesopanannya.
"A-aku tidak apa-apa," jawab Keenan singkat. Dia duduk di kursi yang berada agak jauh dari ranjang Regina dan David.
Dia memijat pelipisnya. Regina, David, dan Thea dapat melihatnya dengan jelas betapa kacaunya pikiran Keenan. Pria itu menunduk lesu. Regina ingin menghibur Keenan, tetapi tak tahu caranya.