Senyuman Regina bertambah lebar. Dia mengira sudah saatnya memperbaiki hubungannya dengan Keenan. Akan tetapi, pada saat ia teringat kembali pada perbuatan Keenan, ia mengubah bibirnya menjadi datar.
"Regina, kamu harus sadar kalau pria seperti Keenan tidak bersungguh-sungguh ingin berbaik hati denganmu. Kamu harus ingat apa yang sudah dia lakukan terhadapmu. Kalau bukan karena keegoisan dan kesombongannya itu, mana mungkin kamu dipecat secara tidak terhormat," batin Regina yang berbicara pada dirinya sendiri.
Keenan memperhatikan raut wajah Regina yang berubah-ubah. Dia mengira Regina masih kesal terhadapnya. Dia ingin mengatakan sesuatu, tetapi ada keragu-raguan di hatinya. Dia memang mempunyai ego yang tinggi dan begitu sulit diubah.