Perpisahan antara Wadrey dan Chris mungkin akan menjadi awal peperangan mereka di masa depan, entah itu berbulan-bulan atau bertahun-tahun lamanya, tetapi layakkah pengorbanan Chris?
Setelah Chris membiarkan Wadrey meninggalkannya, dia seperti hidup segan mati tak mau. Zean menatap Chris dengan iba. Bosnya hanya diam merenung, memandang lurus ke arah jendela.
Bahkan, beberapa kali Zean bertanya padanya, tak ia gubris. Dia begitu asyik menatap itu seolah-olah ada sesuatu yang menarik di balik jendela tersebut.
Karena begitu sulit diajak komunikasi, Zean pun ikutan terdiam. Pikirannya berkecamuk. Sewaktu Zean berbalik badan, helaan nafas Chris terdengar di telinga pria itu.
"Zean!" panggil Chris. Zean pun berbalik badan, melihat punggung Chris.
"Bos, apa ada yang harus saya lakukan?" Zean cukup lama menunggu jawaban dari Chris. Namun, pria itu sama sekali tak lelah.
"Ayo, kita bersiap-siap!" seru Chris yang menyebabkan Zean mengerutkan kening.