Ray merasa bahwa dirinya bisa mengalahkan Zean begitu mudah. Mungkinkah Zean tidak memiliki trik tersendiri dalam mengacaukan rencana Ray?
Zean tertawa sinis seakan-akan dia tahu pergerakan Ray dengan mudah. Pada saat Ray meluncurkan tendangan maut ke arah Zean, tak disangka Ray malah mendapatkan sebuah pukulan di wajahnya.
"Bagaimana mungkin? Seharusnya kamu tidak bisa berkutik," ujar Ray yang masih tak percaya Zean mampu menghindari serangan tersebut.
"Meskipun pandanganku kabur dan dadaku sesak, tetapi aku tidak kehilangan pemahamanku soal menghadapi lawan di depanku," jawab Zean dengan seringai yang tajam.
Pada waktu Ray ingin membalas serangan dari Zean, tak disangka banyak tetesan darah yang keluar dari hidung dan mulutnya. Zean tertawa. Walaupun dia tidak bisa melihat Ray, setidaknya dia tahu bagaimana efek dari serangannya.
"Satu pukulan cukup untukmu," kata Zean seraya meninggalkan Ray yang masih dalam keadaan bengong.