Darah berserakan di lantai begitu saja. Seorang perempuan menikmati setiap genangan darah di sekitarnya. Tak ada penyesalan ketika ia menghilangkan nyawa orang lain. Mungkinkah perempuan itu psychopath?
Tatapan mata yang terlihat menyeramkan membuat suasana di sekelilingnya semakin mencekam. Ditambah lagi, gelak tawa yang keluar dari mulutnya. Tak begitu lama ia terbawa suasana. Dia pun segera meninggalkan tempat tersebut.
Pada saat ia keluar, Ray berdiri tanpa ekspresi. Perempuan itu cukup jengkel dengan sikap Ray. "Kenapa kamu diam saja? Tidak berkomentar apa pun?" tanyanya yang mengamati wajah Ray.
"Nona pasti berhasil membunuh remaja itu," jawab Ray tanpa mengubah ekspresi wajahnya.
Meskipun perempuan dihadapan Ray belum menceritakan soal pembunuhannya terhadap Liana, Ray sudah bisa menerka hal tersebut dikarenakan wajah perempuan itu yang terlihat bahagia. Bibirnya tersenyum merekah.