Mereka berhadapan, saling melotot tajam. Pistol telah berada di tangan Wadrey. David memperhatikan pistol itu. Dia menerka-nerka berapa peluru yang tersisa. Sedangkan Regina menyusul David. Dia berlagak sombong.
Pada waktu jari Wadrey semakin memperdalam penekanan pelatuknya, saat itulah sebuah pintu terbuka. Antara terkejut dan tidak, Wadrey sama sekali tidak menyangka bahwa segerombolan pria bertopeng berada di sana menggunakan jalur lain.
"Siapa dan mau apa kalian?" tanya Wadrey yang sama sekali tak menduga akan terjadi seperti itu. Seseorang di antara mereka menyodorkan pistol ke arah Wadrey. Sedangkan Zean melihat sekelilingnya.
Dia cukup terkejut menemukan Chris yang terkapar. Dia berbalik badan hendak membunuh Wadrey. Namun, David terlebih dahulu menggenggam tangannya. "Keluarkan kami dari sini!" seru David yang berharap banyak pada Zean. Dia tahu kalau Zean pasti tahu jalan keluarnya.
