Semakin lama tangan Wadrey lebih dekat dengan pengendali pistol digital. Chris semakin cemas. Dia tidak punya pilihan lain selain berakting dan membohongi Wadrey. "Aaah!" teriak Chris sambil memegang perutnya yang sama sekali tak sakit.
Wadrey menoleh ke belakang. Tangannya menjauh dari alat pengendali tersebut. "Kamu kenapa?" Wadrey mengerutkan kening.
Karena ingin lebih meyakinkan Wadrey kalau Chris kesakitan, Chris sengaja menjatuhkan dirinya di lantai sambil memegang perutnya yang sakit. "Tuan besar, saya tidak tahu kenapa perut saya sakit sekali."
Chris mengernyit diikuti dengan suara rintihannya. Dia berharap Wadrey mempercayai perkataannya. Wadrey berdiri. Dia mencari sebuah kotak berwarna putih. Kotak itu berisi segala macam obat-obatan.