Wadrey dan Chris berpandangan lurus. Keduanya sama-sama sibuk dengan pikirannya masing-masing. Apalagi, pertanyaan Chris yang membuat Wadrey harus memilih, apakah sebuah kejujuran yang akan terucapkan pada bibirnya atau kata-kata dusta yang tak ingin Chris tahu akan kebenarannya?
Wadrey berjalan, mendekati Chris yang menanti jawabannya. Hanya dalam tiga detik saja, Chris tersenyum. "Tuan besar pasti memiliki jawaban sendiri. Saya tidak berhak ikut campur dalam urusan anda," ucap Chris yang mengalihkan pandangannya ke arah bawah.
Dia melangkahkan kakinya sebanyak lima langkah. Setelah itu, ia membungkukkan badan dan menundukkan kepalanya tanpa mengalihkan senyumannya. Wadrey mengusap pundak Chris secara lembut.
"Apa kamu sungguh tidak penasaran?" tanya Wadrey sambil menaikkan alis kirinya.
"Kalau tuan besar ingin memberitahu sesuatu, anda pasti langsung mengatakannya tanpa harus dipaksa," ujar Chris yang memandang wajah Wadrey dengan berani