Levin terhanyut dari pernyataan Tasya yang memutuskan hubungan mereka berdua. Dia tertawa kecil, mengira Tasya berbohong dan hanya sekadar mengetesnya saja.
"Kamu pasti bercanda ya, Hon. Aku tau kamu pasti bersedia bertemu dengan mamaku. Kita semua akan menjadi satu keluarga. Iya 'kan?" Dia masih saja bermimpi menjadikan Tasya sebagai pengantinnya.
"Tidak, Levin. Aku tidak bercanda. Aku berbicara serius. Selama ini aku selalu berutang budi denganmu. Itulah alasanku mengapa hingga saat ini aku masih bertahan menjadi tunanganmu. Aku masih menghargai kebaikanmu, tetapi pada waktu aku tau mamamu tidak merestui hubungan kita, bukankah sebaiknya kita berpisah saja? Kita masih belum menikah, masih bisa mengakhiri hubungan ini," terang Tasya yang menyebabkan air mata Levin menetes pada wajahnya.