Sepanjang jalan mereka ke mobil, Jennifer tak berhenti memandang wajah Devano yang memesona. Dia bahagia, meskipun ekspresi wajah Devano tampak tegang.
Jennifer mengarahkan bibirnya pada pipi Devano. Nyaris mendekati bibir dari pria itu. "Terima kasih karena sudah kembali untukku, Darling," ucap Jennifer seraya melingkarkan kedua tangannya pada pinggang Devano.
Pria itu tak bisa berkutik. Mungkin ia membiarkan Jennifer melakukan itu sepintas saja. "Darling, bisakah kamu menggendongku? Kedua kakiku terasa lecet," adunya yang menimbulkan rasa iba di hati Devano. Padahal, posisi mereka dan mobil tak begitu jauh.
Pria itu menoleh, melihat Jennifer yang tak nyaman dengan posisinya. Devano memunggungi Jennifer. Dia berjongkok. "Naiklah ke punggungku," kata Devano yang menimbulkan hati Jennifer melayang-layang di udara. Senyuman melekat pada bibirnya.