Jennifer bingung dengan kata-kata yang ingin ia sampaikan pada Divya. Gadis itu tak mau bila salah satu kata saja, akan berakibat fatal di sana.
"Ah, ternyata kamu. Aku hampir lupa. Setahuku kamu berada di green house. Mengapa kamu bisa ada di sini?" tanya Divya yang mengerutkan kening. Senyumannya mengembang secara perlahan.
"Tuan besar yang menyuruh saya balik ke grand royal house," jawabnya dengan menundukkan kepala. Dia gugup. Dia berharap kebohongannya dapat dipercayai Divya.
"Aku senang kamu ada di sini. Apalagi, kamu begitu cantik. Aku begitu iri dengan kecantikanmu. Aku yakin jika kamu menjalankan perawatan, aku akan kalah cantik darimu," puji Divya seraya memandang wajah Jennifer.
"Nona, jangan merendah. Bagaimana bisa orang seperti saya bisa disamakan oleh anda?" Jennifer terpaksa merendahkan diri di hadapan Divya. Walaupun ia tahu seharusnya posisi dirinya tak berada di bawah Divya.