Divya tak pernah takut, meskipun di depannya ia berada dalam situasi yang menyulitkannya. "Divya, kamu kenapa menangis? Apa ada seseorang yang menyakitimu? Katakan pada mama, siapa orang itu? Mama tidak akan tinggal diam bila seseorang itu mengganggu hidupmu," pekik Melva dengan keyakinan teguh.
Seorang ibu memang selalu melindungi anak-anaknya. Divya berjalan menuju Melva. Dia memeluk wanita itu, membiarkan air matanya membasahi pakaian Melva. Melva mengusap-usap punggung Divya.
"Semua salah Divya."
"Salah apa Divya?" celetuk Cavero yang juga tak sabar mendengar pernyataan Divya.
"Ini semua berkaitan dengan kak Aleandra," terang Divya yang mengejutkan mereka sekaligus.
Mereka tak menyangka mendengar nama itu setelah sekian lama nama Aleandra terkubur begitu lama. Mereka semua terdiam. Siapa yang tak tahu tentang Aleandra?