Cuaca begitu terang menghanyutkan sepasang manusia yang tengah tertidur pulas. Kyra tak mengira dirinya tenggelam dalam balutan kehangatan yang ia rasakan. Kyra menggeliat sambil mengucek kedua mata.
Semua kenangan yang telah terjadi pada dirinya dan Keenan tak terlupakan begitu saja dari benaknya. Namun, sebelum Kyra terbangun, Keenan terlebih dahulu membuka sepasang mata indahnya.
Pria itu tersenyum seraya menatap Kyra dengan lekat. Senyuman yang hangat serta sentuhan dari kedua tangan Keenan yang menyentuh pipi Kyra, membuat wanita itu tak bisa berkata apa-apa.
Kyra termenung sejenak, membiarkan pikirannya terbalut, bergerak kesana-kemari tanpa arah. Kecupan lembut membasahi bibir Kyra dalam sekejap saja. Namun, Keenan tidak berbuat lebih jauh dari itu.
Dia hanya menyatukan bibirnya dengan bibir Kyra saja. Dia bisa mengendalikan dirinya sendiri. Tanpa terasa bermenit-menit terlewati dengan sempurna. Mata mereka masih setia saling menatap.