Kyra menoleh ke arah Keenan dengan tatapan yang jengkel. Hembusan nafas berkali-kali ia lakukan karena kekesalannya terhadap pria itu. "Sekarang mau dibawa ke mana aku?" tanya Kyra yang masih tak ingin berbicara lembut.
"Menurutmu?" tanya Keenan balik sambil melirik Kyra sekilas saja.
"Aku tau. Kamu pasti akan membawaku ke green house," kata Kyra seraya menarik tangannya yang terborgol karena mulai lelah.
Tangan Keenan yang kiri juga ikutan tertarik, dia agak kesulitan memegang setir. "Aku tidak membawamu ke sana malam ini," terang Keenan seraya tersenyum licik.
Karena tak mau mengalah pada Kyra, dia menarik borgol itu sehingga giliran tangan Kyra yang kena tarik. Wanita itu berdecak sebal. Ingin rasanya berteriak kencang untuk meminta pertolongan, tetapi ia tahu kalau Keenan takkan membiarkan hal itu terjadi.
Kyra terus berpikir, ia tak ingin terus-menerus membiarkan tangannya terborgol. "Aaaah!" teriak Kyra, berpura-pura sakit.