Mandha meneteskan air mata, tak bisa membayangkan bila harus kehilangan Vanny. Dia berjongkok, memposisikan dirinya sama tingginya dengan Kyra. "Vanny…," lirih Mandha sambil menatap Vanny sendu.
Vanny tersenyum lebar walau ia sudah tak sanggup bertahan lagi. "Mandha, maafin aku juga ya." Suara Vanny terdengar lebih lemah ketimbang yang tadi.
"Heh, lo harus bertahan bagaimana caranya. Gue tau lo pasti kuat," ucap Mandha dengan berbicara non formal.
Vanny menggenggam erat tangan Kyra. "Mana tanganmu? Aku ingin memegangnya juga," kata Vanny pada Mandha. Mandha lebih mendekat. Entah mengapa hatinya seperti mendorong dirinya agar terus berdekatan dengan Vanny.
"Biar gue yang pegang tangan lo," ujar Mandha.
Dia menggenggam tangan Vanny. Segala pikiran buruk tak terlepas dari benaknya. Mandha memiliki firasat yang tidak enak. Namun, Vanny beralih pada Kyra secara perlahan.