Mandha teringat ketika masih duduk di bangku sekolah menengah atas dahulu. Mereka berdua seperti dua orang yang tidak bisa dipisahkan. Ke mana-mana selalu bareng.
Suap-suapan telah menjadi kebiasaan di antara mereka. Kyra yang duduk di sebelah Mandha sedang menunggu sendok yang berisi nasi dan lauk pauk masuk ke dalam mulutnya.
Keduanya menebar senyuman kebahagiaan. Mereka tak ingin diganggu bahkan tak sedikit orang yang menganggap mereka lesbi. Mereka hanyalah sebatas sahabat.
Mereka berbagi suka dan duka. Saat itu ia ingat, Mandha yang jatuh cinta pada pandangan pertama oleh kakak kelasnya. Namun, pria itu begitu dingin terhadapnya.
Sebagai seorang sahabat, Kyra selalu memberinya dukungan penuh tanpa berkata-kata yang menyakiti hati Mandha. Mereka sudah seperti keluarga. Tak ada dari mereka yang tak tahu kebiasaan satu sama lain.
Ukuran pakaian dalam saja mereka saling tahu. Sungguh hubungan yang penuh haru! Kyra yang ceria dan Mandha yang suka usil membuat mereka cocok.
