Seorang wanita menatap tak percaya pada pria di hadapannya. Kedua matanya memancarkan aura kebahagiaan. Devano terkejut saat mendapatkan pelukan hangat dari wanita tersebut.
Devano dilanda kebingungan karena pelukan itu tak kunjung lepas. Dia pun segera melepaskan pelukan itu karena tak mau terlalu lama berpelukan dengan wanita tersebut.
Sempat terjadinya penolakan, Devano agak kewalahan menghadapi wanita tersebut. "Kamu…"
"Aku adalah Alianca. Kamu masih ingat aku?" ucap Alianca seraya menggenggam kedua tangan Devano.
"Alianca!" Devano tersenyum tipis. Pantas saja ia merasa tak asing dengan wajah wanita itu.
"Iya, ini aku. Maaf, aku sempat tidak mengenalimu. Aku tidak terlalu memperhatikan wajahmu. Jika dari awal aku tahu itu kamu, aku tidak akan meragukanmu sama sekali," ungkap Alianca. Dia tidak berbohong.
"Aku enggak apa-apa. Untung saja kamu datang tepat waktu." Devano melepaskan tangan Alianca perlahan. Wanita itu tersenyum memandang wajah Devano.