Keenan tak ingin berdiam diri hanya menunggu dirinya ketahuan. Dia menggenggam tangan Kyra, kemudian pergi dari sana sejauh mungkin. Beruntung saja mereka bergerak cepat. Devano dan Jennifer tak dapat menemukan keberadaan mereka.
Devano memeriksa sekelilingnya. Dia juga tak menemukan satu sosok di sana. Meong… meong… suara kucing mengagetkan mereka sesaat. "Itu kucing," ucap Jennifer.
"Apa firasatku salah, ya kalau bukan kucing yang berada di sini tadi?" gumam Devano. Dia menopang dagu. Hal itu hanya berlangsung beberapa detik saja. Dia menggelengkan kepala. "Mungkin aku terlalu paranoid," batin Devano.
Jennifer tiba-tiba mendorong Devano ke tembok. Pria itu tersentak kaget mendapatkan serangan itu. "Jennifer, apa yang kamu…"
Devano tak bisa mengatakan apa-apa karena bibir Jennifer telah menguasai bibirnya. Bibir Jennifer menyudutkan bibir Devano hingga ia menerima ciuman itu. Lidah mereka saling bersatu membentuk ikatan yang sulit dipisahkan.