Kyra tertegun sejenak. Nafas mereka saling beradu. Dia tak mampu mengucapkan sepatah kata dalam situasi yang mendebarkan. Keenan menyentuh dagu Kyra sesaat.
Kecupan demi kecupan menghangatkan bibir Kyra dalam sekejap. Hati Kyra tak kuasa menahan segala tindakan yang dilakukan Keenan. Namun, ia sadar sesaat.
Dia segera melepaskan diri. Tiba-tiba ia merasa tenggorokannya kering dan cegukan mulai menguasai mulutnya. Keenan tertawa melihat tingkah Kyra.
Wanita itu memukulnya karena kesal. "Ka---" Hik… Hik… Kyra tak bisa menghentikan cegukannya. Dia berlarian ke arah dapur.
Dia mengambil gelas, lalu diarahkan pada dispenser dengan suhu yang dingin. Dia minum begitu cepat bukan karena cegukan yang mengesalkannya, melainkan Keenan yang berada di belakangnya.
Tangan kekar milik Keenan memeluk pinggang Kyra dengan hangat. Dia tak memedulikan Kyra yang masih minum air. Hampir saja Kyra tersedak karena ulah Keenan.