Harrison menarik tangan Kyra hingga wanita itu kesakitan. Dia memberontak, tak ingin menuruti apa yang pria itu inginkan. Namun, genggaman Harrison cukup kuat. Tak mudah dilepas begitu saja.
"Tidak bisakah kamu membiarkanku pergi?" pekik Kyra. Dia sudah tak tahan terhadap sikap pria tersebut.
"Aku masih belum puas denganmu. Kamu harus menuruti keinginanku kali ini," ucap Harrison. Dia sungguh pria pemaksa.
"Aku tidak layak untukmu. Aku pikir Viena lebih cocok bersanding denganmu dibandingkan aku," tolaknya. Nada bicaranya agak keras.
"Dia hanyalah teman. Kenapa aku harus dengannya? Kamu satu-satunya yang pantas untuk menjadi pendampingku," desak Harrison. Dia tak memedulikan perasaan Kyra yang tak ada untuknya.
Dia menekan tombol agar pintu mobilnya menyala. Setelah itu, ia membuka pintu mobil, kemudian mendorong Kyra. Dia memasang sabuk pengaman pada perempuan itu.
