David gencar menekan lebih dalam pelatuk. Sementara itu, Magie tak menyangka ia akan berakhir di sana. Dia menutup kedua mata. Kedua tangannya terasa dingin. Siapkah dia mati dengan cara seperti itu?
"Apa aku akan mati di sini? Andai saja aku tidak menyuruh anak buahku pergi dari pasar gelap, mungkin aku sudah menghancurkan mereka semua. Namun, jika aku melakukan hal itu, Yang mulia pasti menghukumku. Aku heran kenapa Yang mulia membela mereka," batin Magie.
Kedua tangannya mengepal, memperlihatkan urat berwarna biru pada punggung tangannya. Ribuan cara dia berpikir ingin melarikan diri dari sana, tetapi pistol sudah berada tepat di depannya.
Bila ia salah gerak, pistol itu juga menembus salah satu bagian kulitnya. Dia tak ingin kehadiran pistol tersebut mempersulitnya. Jika terkena kaki atau tangan saja, kemungkinan patah tulang. Namun, jika terkena bagian perut, dapat membahayakan rahim