Keenan memeluk Kyra dari belakang dengan posesif. Hembusan nafas terasa pada leher Kyra. Wanita itu menggeliat, tetapi ia merasa ada sebuah tangan yang mengganggu pergerakannya.
Dia membuka mata. Dia teringat akan kejadian semalam. Keenan mengajaknya untuk tidur bersama, meskipun mereka berdua tidak melakukan apa pun karena Kyra masih mengalami datang bulan.
Dia menepuk kedua pipinya. Dia berpikir sudah gila menerima ajakan Keenan. Mau ditaruh di mana harga dirinya itu. Dia tak sanggup berhadapan dengan Keenan. Dia berpura-pura tidur.
Keenan membuka mata. Dia cukup kaget melihat kehadiran Kyra yang tidur di sisinya. "Jadi, semalam itu bukan mimpi," batin Keenan. Dia tersenyum miring.
Salah satu tangan yang memeluk pinggang Kyra, kini beralih pada rambut wanita itu. Dia membelai rambut Kyra secara lembut. Bibirnya ia tempelkan pada rambut Kyra. Wanita itu bergejolak. Namun, ia menahannya.