Mereka saling bertatapan cukup lama hingga pria-pria itu memutuskan untuk meninggalkan wanita tersebut. Dia tersenyum lebar melihat pria yang membantunya. "Kamu enggak apa-apa, Ra?" tanya Xyever. Dia melihat melihat pakaian Kyra yang robek.
"A-aku tidak apa-apa. Aku tidak tahu bagaimana nasibku kalau aku tidak bertemu dengan kamu di sini," ucap Kyra seraya menundukkan kepala. Xyever tersenyum sambil melepaskan jaketnya.
"Pakai ini." Xyever memakaikan jaketnya pada tubuh Kyra untuk menutupi bagian dresnya yang robek.
"Ini sudah kedua kalinya kamu menolongku. Thanks, ya," kata Kyra.
"Tidak masalah. Kamu saja yang tidak beruntung. Kenapa kamu selalu berakhir dengan pria yang terus menggodamu?" ungkap Xyever sambil menggelengkan kepala.
"Aku juga tidak tahu kenapa aku bisa berakhir di sini. Aku merasa hidupku tak pernah lepas dari siksaan yang merenggut harga diriku."
"Bersabarlah. Mungkin suatu saat nanti kamu akan mendapatkan kebahagiaan yang kamu cari." Xyever menepuk bahu Kyra.