Hatinya tergerak untuk membantu perempuan itu, tetapi saat melihat kedua pria di dekatnya, ia merinding sesaat. Dia penuh keraguan, mau tak mau ia mundur secara perlahan.
Mungkin, ia harus mencari bantuan terlebih dahulu, ia saja cukup kesulitan mengetahui dimana ia berada. Dia berjalan sambil menoleh ke sana kemari. Sebenarnya, ada rasa ketakutan yang mengitari dirinya.
Dia melewati lorong-lorong yang gelap. "Sebenarnya, tempat apa ini?" gumamnya. Semakin ia berjalan, ia semakin takut. Karena tak melihat sekelilingnya dengan baik, ia pun terjatuh.
Belum sembuh luka yang sebelumnya, kini ia mendapatkan luka lagi. Nafasnya tak stabil seperti berlari marathon puluhan kilometer. "Aku tidak boleh seperti ini. Aku harus bertahan," ucapnya. Dia berdiri, melupakan segala kesakitan yang ia rasakan.
Dia terus berjalan, tetapi kedua kakinya tak seimbang. Dia berjalan sempoyongan. Cucuran keringat menetes, mengenai bajunya yang berbau tak sedap. Dia sudah tak ingat berapa lama ia tak mandi.