Regina keluar dari kediaman Kyra dengan bernafas lega. Dia melirik rumah itu sambil menggelengkan kepala. "Regina!" panggil Keenan. Dia memukul kepala Regina tanpa meninggalkan rasa sakit yang berlebihan.
"Eh, Tuan muda." Regina tersenyum lebar seakan-akan ia melupakan tugasnya yang diberikan Keenan.
"Malah bengong. Udah dapat informasinya belum?" tanya Keenan seraya mengerutkan alis.
"Tidak. Aku rasa perempuan itu tidak ada di dalam."
"Jangan hanya menduga-duga! Aku mau yang pasti." Keenan menggelengkan kepala sembari menghembuskan nafas dengan kesal. Dia berjalan mengarah ke mobil. Regina membuntutinya dari belakang.
"Masalahnya mereka aneh, Tuan."
"Aneh bagaimana?" Keenan menghentikan langkahnya seketika.
"Ya, aneh aja. Hubungan mereka tampak rumit. Sulit dijelaskan. Aku seperti menonton drama."
"Hubungan yang rumit? Apa maksudmu?"