Dentingan waktu terus bergulir dengan cepat, perasaan lelah terasa begitu saja. Devano mendorong Jennifer cukup kasar. Gadis itu tersungkur di lantai. Sebelum Devano melangkahkan kakinya untuk meninggalkan Jennifer, Harrison terlebih dahulu memukul wajah adiknya itu.
Sorotan kedua matanya begitu tajam, menenggelamkan segala perasaan simpati. Dia membalas serangan itu seketika. Ketika devano melayangkan pukulan yang selanjutnya, ia teringat sesuatu.
Dia mengurungkan niatnya. Dia meninggalkan Harrison dan Jennifer. Bahkan, ia tak peduli Jennifer terluka karena tindakannya itu. "Dasar pecundang! Hanya tahu kabur saja!" ejek Harrison. Dia tersenyum sinis.
Devano terhenti sejenak. Dia membalikkan badan. "Buang-buang waktu, jika berurusan dengan orang sepertimu," ucap Devano. Dia meneruskan langkahnya. Dia menuju kamar Harrison.