"Tunggu deh Ayah! Aku mau bertanya kepada Ayah kok Ayah dengan gampangnya ya berbicara seperti itu kepada aku, aku adalah anak gadis Ayah tapi mengapa Ayah menjodohkan aku dengan lelaki yang sama sekali tidak aku kenal?" Tanya Vina kepada Ayahnya.
Ketika itu sontak mendengarkan perkataan menyangkal dari anaknya itu Ayah dari Vina pun langsung saja menjawab pertanyaan dari anaknya.
"Hey!! kok kamu berbicara sedikit kasar seperti itu kepada ayah tidak boleh berbicara seperti itu na apapun yang ayah lakukan itu adalah hal yang terbaik untuk kamu, aAah tidak mungkin melakukan perjodohan ini jika tidak memikirkan kebagian kamu nak! Coba mengerti apa yang akan Ayah lakukan untuk hidup kamu," ujar Ayah dari Vina itu yang mencoba untuk meredakan suasana agar Vina tidak terlalu kecewa kepada dirinya.
Akan tetapi apa yang dilakukan oleh Ayahnya itu membuat Vina sangat kecewa dan merubah suasana menjadi sangat kacau.
"Hehe!! Aku tidak menyangka lo Ayah sampai berbicara seperti ini kepadakuDan satu lagi Ayah kenapa sih harus ada perjodohan memangnya segitunya ya aku tidak laku sampai-sampai Ayah mencarikan aku juga seperti itu coba deh Ayah pikir dulu aku bisa bahagia atau tidak dengan perjodohan ini!" Ujar Vina berbicara kepada Ayahnua itu.
"Sudah lah!! Kenapa sih kamu berbicara seperti itu kepada Ayah kamu, jangan berbicara seperti itu lagi kepada Ayah kamu Bunda sangat tidak setuju kamu berbicara seperti itu kepada Ayah kamu," Ujar Bunda kepada Vina.
Ketika itu suasana semakin tidak nyaman Vina merasa dirinya hanya saja dipermainkan oleh kedua orang tuanya dirinya sangat risih ketika mendengarkan perkataan dari bundanya yang setuju dengan adanya perjodohan yang terjadi.
"Apa sih kok bunda sepertinya malah Rosi kepada Ayah apa tidak ada orang yang membela aku, kenapa sih harus aku yang menjadi korban kenapa bukan yang lain kenapa juga harus aku yang dijodohkan aku tidak siap untuk dijodohkan bunda ayah tolong mengerti jangan membuat aku marah," ujar Vina yang berusaha untuk memendam rasa amarahnya kepada kedua orang tuanya.
Tak membutuhkan waktu lama Vina pun langsung saja meninggalkan kedua orang tuanya dan dirinya merasa sangat kecewa terhadap kedua orang tuanya itu dia pun pergi dari rumah dan mencoba untuk menemui Farel untuk menceritakan semuanya.
"Huh!! apa-apaan sih kenapa semuanya seperti ini aku juga butuh kebahagiaan tidak hanya dijadikan robot di dalam rumah dan semua keluarga aku tidak mempedulikan aku sama sekali seperti ini aku harus menceritakan semuanya kepada Farel ini!! Karena hanya dialah tempat aku mengadu!" ujar Vina yang langsung saja ingin menemui Farel.
Tak berlama-lama kemudian pun langsung saja ke rumah Farel.
Akhirnya Vina pun sudah ada di depan rumahnya.
"Huh bingung harus berbicara dari mana semuanya juga menceritakan kepada Farel dan aku juga tidak ingin jika masalah perjodohan ini akan terus menerus berlarut larut," gumam Vina yang mengetuk pintu rumah Farel.
"Tok...tok...tok" suara ketukan pintu yang diketuk oleh Vina dari luar rumah Farel.
Tak berselang lama kemudian Ibu daripada pun membukakan pintu untuk Vina.
"Eh Vina ada apa malam malam seperti ini datang ke rumah langsung saja masuk anak ada di luar rumah," ujar Ibu dari itu yang masuk saja menyuruh Vina untuk masuk ke dalam rumah, dengan sangat sopan langsung saja masuk ke dalam rumah Farel.
"Vina kok pucat? Ada apa mau ketemu sama Farel ya nak?" Tanya Ibu dari Farel itu kepada Vina.
"Hehe iya Ibu aku ingin bertemu dengan Farel apakah Farelnya ada Bu? aku hanya ingin berbicara dengan dia," ujar Vina yang sedikit gugup berbicara kepada Ibu dari Farel tersebut.
Akhirnya ketika itu Ibu dari Farel itu pun langsung saja bertanya kepada Vina.
"Nak apa yang terjadi dengan kamu kamu begitu pucat dan juga kamu berbicara kepadaku kamu lagi ada masalah ya kalau lagi ada masalah cerita saja tidak apa-apa kalau memang kamu lagi ada masalah seharusnya kamu bercerita anak jangan ditutup seperti itu," ujar Ibu dari Farel itu yang sangat perhatian kepada Vina.
"Tidak kok Bu, Ibu jangan khawatir ya aku tidak apa-apa kok aku hanya ingin bertemu dengan Farel saja apakah bisa dipanggil kan Farel untuk saya Bu?" Tanya Vina kepada Ibu dari Farel itu.
"Ohh iya nak bisa kok tunggu sebentar ya ibu langsung saja mau memanggil kan Farel untuk kamu kamu duduk saja dulu," ujar Ibu dari file itu yang langsung saja berdiri dan juga bergegas untuk memanggil Farel untuk Vina.
"Duh kenapa ya Vina pucet banget seperti itu, apa dia sudah tahu kalau Farel akan dijodohkan dengan Farah kasihan banget dia tapi perjodohan itu bukan atas dasar kemauanku tapi kemauan Ayah Farel," Gumam Ibu dari Farel itu yang menyembunyikan sesuatu kepada Vina.
Mereka berdua sama-sama dijodohkan oleh orang tua mereka masing masing akan tetapi mereka tak saling jujur antara satu dengan yang lainnya.
Tak berselang lama iIunya pun langsung saja memanggil kan file untuk Vina dan ibunya pun membicarakan semuanya kepada Farel.
"Nak!! Rel di ruang tamu ada Vina yang menunggu kamu coba kamu temuan dulu sepertinya dia sedang ada masalah deh coba kamu menjadi tempat curhatnya dulu dia sedang menunggu kamu di ruang tamu!" Ketus Ibu bicara lembut kepada Farel pada saat itu.
Ketika mendengarkan perkataan Ibunya Farel pun langsung saja keluar dari kamar dan langsung saja menemui Vina yang sudah menunggunya.
"Hey kamu sedang ada masalah banget ada apa cerita dulu," ujar Farel yang menyediakan tempat untuk berbicara dan bercurhat tentang masalahnya ketika itu dia datang untuk menenangkan Vina dan Vina sangat terlihat sangat nyaman dan semuanya yang terjadi kepadanya.
"Aku tadi sibuk banget dan tadi aku mau memberi kamu kabar akan tetapi maaf aku tidak sempat saja dan langsung datang rumah kamu saja aku minta maaf ya kalau aku tidak memberimu kabar sedikitpun karena aku merasa lebih enak berbicara langsung di rumah kamu," ujar Vina yang minta maaf kepada Farel karena dirinya lancang datang ke rumah Farel.
"Huss kamu berbicara apa sih kok berbicara seperti itu aku ini pacar kamu dan di mana kamu mengeluh tentang masalah kamu, bilang saja apa yang bisa aku bantu tapi kelihatannya kamu sangat terpukul oleh suatu masalah ya? Kalau memang aku boleh tahu apa sih masalah kamu kenapa kamu sampai pucat seperti itu tapi kalau kamu memang tidak mau menceritakan semuanya juga tidak apa apa kok," ujar Farel berbicara kepada Vina .
bersambung