Hari-hari berlalu begitu cepat. Tak terasa sebulan sudah Arumi tinggal di Jogjakarta. Setiap hari dirinya disibukkan dengan berbagai macam kegiatannya di kampus. Sehingga dia tidak ada waktu luang jika siang hari. Di kota pelajar itu Arumi sangat betah sekali meskipun jauh dari kedua orang tuanya. Karena di kota itu banyak sekali orang-orang yang baik kepadanya saat bunda dan ayahnya membelikan rumah minimalis untuknya dan yang tadi yang mempunyai tetangga yang begitu baik hampir setiap hari para tetangganya memberikan makanan terkadang membuat arumi merasa tidak enak sendiri karena diberi makanan terus oleh tetangganya udah tapi jika ditolak maka mereka akan marah karena sungmin tidak mau menerimanya.