Ketika petang, Sintia sedang menyapukan blush on pada tulang pipinya di depan sebuah cermin. Dia memakai gaun berwarna putih tulang yang sedikit terbuka pada belahan dadanya. Tiba-tiba putrinya datang, dengan membawa sebuah buku tulis di tangannya.
"Mama, bagaiman cara menulis namaku dalam huruf sambung?" Ayara menyodorkan buku kepada Sintia.
"Kamu tanyakan saja pada Mbak Narti, Sayang! Mama sedang sibuk dan buru-buru sekarang," jawab Sintia tanpa menoleh pada putrinya.
"Mbak Narti sedang pergi ke luar," tutur Ayara.
"Kalau begitu kamu bisa minta bantuan Papamu nanti jika dia sudah pulang, sekarang Mama harus pergi." Sintia berkata sambil membereskan alat make-upnya.
"Mengapa sih Mama selalu pergi setiap hari dan pulang malam. Aku ingin belajar denganmu dan tidur dibacakan cerita sama Mama," kata Ayara, wajahnya tampak memberengut.