Wanita itu menoleh kepada Adrian yang sedang menatapnya. Seorang wanita memakai baju terusan selutut membentuk lekuk tubuhnya. Rambut yang dikuncir ekor kuda di atas kepala, sehingga menampakan tengkuk dan sebagaian bahu indah yang tak tertutup. Terkesan seksi namun tetap elegan.
"Kau bicara denganku?" tanya wanita di hadapan Adrian.
"Iya, Kirana. Kamu ke mana saja selama ini? Aku ... aku sangat merindukanmu," ucap Adrian, dengan melangkah maju hendak meraih Kirana.
"STOP!" cegah wanita di hadapan Adrian. Dia mengangkat telapak tangannya sebagai isyarat, agar Adrian tidak mendekatinya.
"Kirana, maafkan aku! Aku tahu aku sangat bersalah padamu. Sungguh, aku tidak bisa melupakanmu," ucap Adrian, matanya berkilap oleh air mata.
"Sorry, aku tidak mengenalmu, dan siapa itu Kirana? Siapa dia? Aku bukan Kirana," sanggah wanita itu. Sambil memutar bola matanya ia kemudain mendesah, "Haah ... sudah berapa kali hari ini aku mengatakan, kalau aku bukan Kirana."