Bab 221
Semua catatan yang ku tulis tadi, sudah lengkap dan terpenuhi. Bagasi mobil Kak Eli pun sudah penuh dengan belanjaan bahan dapur. Dan saatnya kami pulang ke rumah membawa belanjaan ini, agar cepat di bersihkan oleh tukang masak yang janji datang siang ini.
Derrtt ... derrtt ...
Hapeku bergetar, ku buka tas sandang, lalu melihat ke layar hape. Ada telfon masuk dari Sinta. Ia memberitahukan kalau tukang masaknya sudah datang. Mereka ada lima orang. Oh-oke, aku pesan ke Sinta, suruh masuk dan tunggu di ruang tamu aja. Sekalian buatin minum untuk mereka, sambil menunggu kami sampai ke rumah.
"Nay ... kakak singgah ke pom bensin dulu, ya! Biar besok pagi gak repot lagi," katanya.
"Iya, Kak," sahutku.
