Bab 87.
Begitu masuk ke kamar, eeh ... Nina sudah tidur saja di ranjangku. Si bungsu yang satu ini paling mengerti kalau ibunya tidur sendiri tiap malam. Di kamar mereka pun ada dua ranjang, cukuplah untuk tidur tiga orang atau lebih. Kebiasaan sebelum tidur, aku selalu cek hape, takutnya ada chat masuk yang tak terdengar saat di dapur tadi.
Derrrt ... derrrt ...
Nah, benar saja ada panggilan telfon dari Kak Eli, langsung saja ku angkat.
"Assalamu'alaikum, Kak!"
"Wa'alaikumsalam, Nay! Belum tidur, ya?"
"Belum, Kak! Baru aja beberes dapur dan menyusun baju untuk di bawa besok!"
"Oh-gitu," ucapnya pendek.
"Ada apa, Kak?" tanyaku.
"Enaknya kita besok kemana, ya, Nay?"
"Terserah Kakak aja! Tapi anak-anak tadi requestnya ke pantai atau kolam renang!"
"Aku sih suka ke gunung, sejuk gak panas lagi," ucap Kak Eli.
"Iya lah, seumuran kita ini, memang butuh tempat yang adem, tenang dan jauh dari hiruk pikuk kota," sahutku.
"Bahan masakan udah beres, Nay?"