Bab 81.
Setelah menjelaskan semua maksud hatinya, Derry meminta pada Bang Ben dan Ivan sebagai saksi di pernikahannya, sekaligus perwakilan dari keluarga juga. Wajah Bang Ben dari tadi terlihat di tekuk terus. Seperti tak senang gitu mendengar rencana adikku. Hanya sesekali saja ikut berkomentar.
"Kalau berbicara di depan keluarga perempuan, aku tak bisa! Kurang pandai menyusun kalimat," cecar Bang Ben.
"Hmm ... Ivan, kalau kamu yang berbicara bisa gak?" tanyaku.
"Begini saja Kak, aku punya kenalan seorang ustad, biar dia saja yang berbicara mewakili keluarga kita. Nanti aku jelaskan maksud dan tujuan kita padanya. Ia sering membantu warga di daerahku kalau ada acara hajatan," jelas Ivan.
"Ya-sudah, berarti minggu depan kita bersilaturahmi ke keluarga perempuan, semoga di lancarkan semua urusan kita," doaku. Setelah dua jam berunding, Ivan dan istrinya pun pamit pulang. Sedangkan Derry tetap di ruang tamu, ia tidur di sofa. Aku dan Bang Ben masuk ke kamar untuk beristirahat