Bab 80.
Derrt ... derrt ...
Hapeku masih tersimpan di dalam tas sandang. Setelah mencuci tangan, ku raih tas kesayangan ini lalu mengambil benda pipih yang sedari tadi bergetar. Ku usap layar hape, di sana tertulis Derry sedang memanggil. Hmm ... untung saja tak ada suamiku di rumah, karena ia kurang suka dengan adikku yang paling kecil ini. "Hidupnya selalu penuh masalah" itu yang selalu di ucapkan oleh Bang Ben padaku.
"Assalamu'alaikum ...," terdengar suara dari sebrang telfon.
"Wa'alaikumsalam ...," jawabku.
"Ada apa Derry, tumben telfon Kakak?"
"Kakak sedang di rumah, ya?"
"Iya," jawabku.
"Bang Ben sudah pergi kerja, ya?"
"Sudah."
"Aku ke sana, ya, Kak!"
"Kamu gak kerja?"
"Aku lagi libur," sahutnya.
"Ya-sudah," sahutku mengakhiri pembicaraan di telfon.