Bab 247.
Setelah tiga hari di rumahku, pagi ini Sinta dan Yogi berkemas hendak pulang ke rumah orangtuanya. Kebetulan hari Minggu, Bang Ben libur bekerja. Selesai sarapan, ku lihat ia duduk di teras sambil menikmati sebatang rokok yang terselip di jarinya. Aku masih di dapur merendam kain ke dalam mesin cuci. Sedangkan Sinta membantu cuci piring bekas sarapan tadi.
"Sin ... pukul berapa pulang ke rumah sana?" tanyaku.
"Sebentar lagi, Bu! Soalnya banyak pakaian kotor di kamar kami. Kemarin gak sempat membereskannya, karena perut Sinta kram terus menerus!" jelasnya.
"Terus kapan mulai mengajar lagi?" tanyaku.
"Lusalah, Bu! Izin sakitnya kan cuma tiga hari aja," jawabnya.
"Oh-iya, jangan lupa bawa jamu yang di kulkas itu, ya! Tinggal di hangatkan saja, entar kalau udah habis, bilang ke Ibu! Biar di buatkan lagi," kataku.
"Iya-Bu, Sinta letak di atas meja dapur ajalah, biar tak lupa bawanya!" Sinta membuka kulkas dan mengeluarkan botol jamu.