Bab 224.
Tess ... tess ...
Suara mikropon terdengar menggema ke seluruh gang rumahku. Duhh ... hati ini rasa ikut bergema tak karuan gaess. Rasanya seperti mimpi, sampai di hari sakral ini. Dan Alhamdulillahnya lagi, keluarga Yogi datang tepat waktu, mobil mereka parkir di ujung gang. Lalu jalan beriringan menuju rumahku.
Keluargaku berdiri di depan pagar untuk menyambut kedatangan mereka. Bersama dengan itu, motor Pak Penghulu datang dan parkir di samping mobil keluarga Yogi. Tak hentinya aku ucapkan syukur di dalam hati. Kedua keluarga akan menyatu dalam janji suci di pernikahan Sinta dan Yogi.
Satu per satu tamu undangan di persilakan masuk dan duduk di ruang tamu. Untuk mengucapkan ijab kabul, aku pilih kumpul bersama di ruang tamu, agar suasana lebih sakral dan kekeluargaan.
Tak lama Pak Penghulu membuka acara dengan mengucapkan salam dan mulai acara dengan membacakan basmallah (kalimat pembuka). Suasana langsung hening, semua fokus mendengarkan ucapan Pak Penghulu.