Bab 182.
Sementara ipar dan adikku membereskan dapur dan piring yang berserakan, aku menghangatkan semua lauk dan sayur yang tersisa di atas meja tamu. Sinta dan dua adiknya merapikan ruang tamu yang juga berserakan sampah tisu dan cangkir plastik bekas minum.
Ada juga bekas tumpahan sirup di atas ambal permadani. Ku suruh Sinta untuk membersihkannya dengan kain basah. Agar tak bersemut atau lengket bergetah kena minuman manis. Bukannya mengusir tamu, dari pada menunggu malam tiba, lebih baik mana yang bisa, di bereskan saja lebih dulu.
Selagi ada adik dan iparku, biarkan semua urusan beberes dapur, mereka kerjakan hingga selesai. Lauk dan sayur yang sudah di hangatkan, ku letakkan kembali ke atas meja tamu. Tak lama suara azan Magrib terdengar dari ujung gang rumahku. Kami secara bergantian masuk ke kamar mandi untuk berwuduk lalu salat Magrib berjama'ah
Teman Sinta, Kakak fotografer pamit pulang