Bab 129.
Sangkin asiknya mengenang grup waktu aktif dulu, sampai Bang Ben terbangun pun aku gak tau. Nampaknya ia malas untuk pergi dinas malam. Sudah di lihatnya waktu di jam dinding, tapi tak juga bangkit dari ranjang.
"Nay ... bisa minta tolong gak?" pintanya.
"Ada apa?" sahutku.
"Telfonlah ke tempat kerjaku, bilang kalau hari ini aku tak masuk, karena gak enak badan!" titahnya.
"Hmm ... entar potong gaji dong?"
"Iya-sih, tapi mau gimana lagi. Kepalaku pusing ini serasa ingin muntah!" jelasnya.
"Oh-berarti kamu masuk angin, pasti karena berenang tadi siang!" dugaku.
"Iya-lah, mungkin!" sahutnya.
"Ya-sudah, mana nomor hape teman kamu yang jaga malam itu? Biar aku beritahu!?"
Bang Ben mengusap layar hapenya, lalu mencari nomor teman yang berjaga malam ini. Nah ... ketemu juga, ia memberikan nomor temannya padaku. Aku langsung menelfon nomor tersebut. Sejurus kemudian terdengar suara di sebrang telfon mengucapkan hallo.