Bab 124.
Akhirnya tiba juga waktu beristirahat, terasa sekali lelahnya, karena biasanya aku cuma rebahan saja, hanya mengerjakan tugas beberes rumah, yang menurutku ringan. Tapi seharian ini, tubuh harus fit mulai dari pagi hingga sore. Alhamdulillah, semuanya berjalan lancar tanpa hambatan apa pun.
Andai Ibu ada di sini, pasti sama bahagianya dengan yang kami rasakan. Terutama Derry, pencarian cintanya berakhir di hati seorang wanita yang tepat. Meysa sangat berbesar hati, sudah menerima Derry apa adanya.
Sedang asik melamun di pinggir ranjang, Bang Ben masuk ke kamar sambil membawa segelas air putih. Hape yang ku pegang langsung ku getarkan suaranya. Seperti biasa agar Bang Ben tak kepo jika mendengar suara telfon atau chat masuk.
Karena tadi pagi sengaja ku deringkan, agar kedengaran suara di telfon saat teman-teman menelfon aku. Dan benar saja, mereka minta di share lokasi pestanya. Untung aku ingat melakukan itu.
"Nay ... belum tidur?" tanya Bang Ben.