Bab 108.
Derry mengeluarkan beberapa lembar uang berwarna merah, lalu membayar daster tadi di kasir. Ia memberikan bungkusan berwarna coklat ke tanganku.
"Ini dasternya, di pakai ya, Kak! Biar Bang Ben makin sayang sama Kakak," ledeknya.
"Makasih ya, Der! Semoga rezekimu tambah banyak," doaku.
"Aamiinn," ucap kami berbarengan.
Tak lama kami pun keluar gedung Mall, menuju parkiran sepeda motor. Kekasih Derry juga membawa motor, ia parkir tak jauh dari motor kami. Setelah melewati portal dan membayar uang parkir, motor kami dan motor Meysa jalan beriringan. Kebetulan jalan rumah dia dan rumahku searah. Tapi lebih dulu dapat simpang rumah Meysa baru simpang rumah aku.