Bab 107.
Lega juga mendengar ucapan Bang Ben. Semoga saja moodnya tetap bagus terus sampai minggu depan. Lalu aku izin padanya siang nanti menemani Derry untuk pergi ke pusat pasar membeli barang seserahan yang sudah di catat semalam. Wajah Bang Ben langsung berubah saat ku jelaskan seperti itu.
"Kenapa gak sama pihak wanitanya aja beli perlengkapan itu?" tanyanya.
"Kan wanitanya yang mau di kasi seserahan sebagai surprise. Kalau perginya sama dia gak surprise lagi dong," jelasku.
"Halaaah ... gak masalahnya itu, ngapain di buat pusing, bawa santai aja lah!" ucapnya.
"Lagi pula gak papa lah kalau ku temani Derry membeli barang ke pusat pasar! Siapa tau aku dapat daster sehelai sebagai upah menemaninya," harapku.
"Issss, malu-maluin tauuu, seperti gak sanggup beli ajaa, protes Bang Ben.
"Doain itu yang baik-baik, biar terkabul," sahutku.
"Iya-laahh ... gitu aja sewot," ejeknya.
"Jadi siang nanti aku pergi, jangan marah, ya! Karena aku sudah bilang sama kamu," ucapku lagi.